Selasa, 18 Juni 2013

Sabar itu Pada Benturan yang Pertama kali

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu berkata : Nabi shalallahu’alaihi wa sallam melewati seorang perempuan

yang tengah menangis di sisi kubur, maka beliau bersabda :
“Bertaqwalah kepada Alloh dan bersabarlah!”
Perempuan itu berkata : “Menjauh kamu dariku, karena kamu tidak tertimpa seperti musibahku!”

Dia tidak mengenal beliau shalallahu’alaihi wa sallam. Kemudian dikatakan kepadanya bahwa orang itu adalah Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam, maka ia mendatangi pintu Nabi shalallahu’alaihi wa sallam akan tetapi tidak mendapati penjaga pintu di depannya lantas ia berkata:  “Saya tidak mengenal anda wahai Rasulullah.”
Kemudian Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ اْلأُولَى

“Hanyalah kesabaran itu pada benturan yang pertama kali.” (Muttafaqun ‘alaih) [1]
Dalam sebuah riwayat Muslim : “Menangis karena putranya.”

Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata :
Hal ini menunjukkan bahwa musibah yang menimpanya telah mencapai tingkatan yang amat berat. Maka Nabi shalallahu’alaihi wa sallam kemudian berpaling darinya. Kesabaran yang seseorang akan diberi pahala karenanya adalah bersabar ketika pertama kali mendapat musibah, inilah kesabaran. Adapun setelahnya, maka yang demikian ini mungkin sebagai sikap melupakan musibah dan menghibur diri sebagaimana yang dilakukan oleh binatang. Adapun kesabaran yang hakiki apabila seseorang tertimpa musibah, maka ia bersabar dan berharap pahala darinya. Sangatlah baik juga mengucapkan.
“Sesungguhnya kami adalah milik Alloh dan kepada-Nya kami akan kembali! Ya Alloh, berilah pahala dalam musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik darinya.”
______________
note :
[1] Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhariy dan Al-Imam Muslim dalam shahih keduanya, dari shahabat yang sama & mempunyai sanad.
Maroji’ :
  1. al Qauluts Tsamiin min Qashashi Ibni ‘Utsaiminkarya Shalahuddin bin Mahmud As Sa’id edisi bahasa indonesia Lautan Hikmah dari Kisah-kisah Nyata & Berharga cetakan Buana Ilmu Islami.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar