*…Bagi Shafiyyah surga Allah melebihi segalanya termasuk
keluarga dan anak-anaknya. Bahkan Shafiyyah melakukan kompetisi dengan
putranya sendiri untuk meraih “tiket” surga. Saat menghadapi musuh
dalam sebuah peperangan dia menyuruh putranya untuk melupakan dirinya
. Berbeda dengan orang zaman sekarang, ketika melakukan jihad justru
berteriak “ wahai anakku, ingatlah keluarga dan anak-anakmu…”
Shafiyyah bibi Rasulullah ini adalah termasuk orang yang menerima
siksaan dan aniaya dari kaum Quraisy.Dia dan putranya Zubair bin Awwam,
hendak dibakar di dalam tungku.
Ketika Allah mengizinkan Rasulullah dan kaum mukminin untuk berhijrah
ke Madinah, Shafiyyah pun ikut serta berhijrah dan rela meninggalkan
segala kenangannya di kota Makkah dan lebih memilih berrjuang di jalan
Allah dan RasulNya.
PADA PERANG UHUD
Meski usianya sudah menginjak 60 tahun, ia menunjukkan sikap
kepahlawanannya dan tercatat dalam sejarah Islam , diantara adalah kala
terjadi perang Uhud dimana beliau ikut berjuang bersama kaum muslimin
dalam divisi pasukan muslimah. Tugasnya mensuplai kebutuhan air para
pejuang dan membawakan serta tombak-tombak dan panah pejuang.
Dalam perang tersebut , sebagian besar pasukan muslimin tercerai
berai hingga meninggalkan Rasulullah yang menyebabkan kaum Musyrikin
hendak menyerang Rasulullah. Shafiyyah seketika melemparkan air yang
ada padanya dan segera melompat bagai singa yang buas . Ia pun
merampas tombak salah satu musuh dan bergegas masuk ke dalam barisan
mereka. Kemudian berkata lantang “ Celaka kalian!!!…apakah kalian hendak
membunuh Rasulullah?!!…”
Melihat shafiyyah berada di medan pertempuran, Rasulullah khawatir
takalah dia nanti melihat saudaranya Hamzah yang sudah tewas mengenaskan
dirobek-robek tubuhnya secara keji oleh kaum Musyrikin . Rasulullah
segera memanggil Zubair dan berkata padanya “ Ibumu wahai Zubair,
Ibumu…”
Zubair pun kemudian berkata kepada ibunya,” Sesungguhnya Rasulullah
memerintahkanmu untuk mundur,” dia berkata” Mengapa? Aku sudah tahu
bahwa saudaraku sudah tewas terbunuh . Yang aku lakuka ini demi
menegakkan kalimat Allah…Rasulullah pun akhirnya berkata kepada Zubair,
Biarkanlah dia wahai Zubair…”dan Zubair pun tak kuasa mencegah ibunya
bertempur.
Ketika peperangan usai, Shafiyyah berdiri di sisi jasad Hamzah yang
robek mengenaskan ..perutnya robek hingga hatinya keluar,
hidungnya terputus dan kedua telinganya terpotong. Dia menutup wajah
saudaranya itu dan memohonkan ampunan baginya. Shofiyyah kemudian
berkata , “Dia melakukannya demi menegakkan kalimat Allah. Aku ridha
terhadap ketentuan Allah ini . Demi Allah aku aku akan tetap bersabar
insya Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar