Kemenangan kaum Muslim dalam Perang
Khaibar tak lepas dari dukungan dari para Muslimah pemberani. Mereka
mendukung perjuangan pasukan kaum Muslim dari belakang. Para Muslimah
pemberani yang berjasa dalam penaklukan Khaibar itu antara lain Umayyah
binti Qais al-Ghiffariah.
Keberanian Umayyah binti Qais
al-Ghiffariah untuk membela agama Allah SWT patut diteladani. Di usianya
yang masih belia, wanita pemberani itu turun ke medan perang untuk
membantu dan merawat para sahabat yang terluka Rasulullah SAW pun
menyematkan sebuah kalung di leher Umayyah setelah berakhirnya Perang
Khaibar sebagai tanda kekaguman atas pengorbanan dan keberanian sang
mujahidah.
Pada tahun ke-7 Hijriyah atau 629 M,
pasukan Rasulullah SAW bertempur melawan orang-orang Yahudi yang tinggal
di Oasis Khaibar. Perang itu terjadi tak lama setelah Perjanjian
Hudaibiyah.
Mendengar pasukan Muslim akan berangkat
ke medan perang. Umayyah bersama beberapa wanita dari Bani . Ghiffar
lalu menghadap Rasulullah SAW. “Wahai Rasulullah, kami ingin keluar
bersamamu-ke Khaibar-kami ingin mengobati mereka yang luka dan menolong
kaum Muslim semampu kami,” ujar Umayyah seperti dituturkan Ibnu Hisyam
dalam Para Syuhada Wanita Khaibar dan Kisah Wanita dari Suku Ghiffar.
Rasulullah SAW pun menjawab,
“Berangkatlah atas berkah Allah SWT.” Saat itu, usia Umayyah masih
belia. “Berangkatlah kami bersama beliau. Saat itu, saya masih seorang
gadis kecil.” ungkap Umayyah. Di perjalanan, Rasulullah membonceng
Umayyah di atas kudanya.
Selain Umayyah. Muslimah lainnya yang
turun ke medan Perang Khaibar adalah Ummu Aiman. Ia seorang perempuan
yang berhasil menggabungkan dua jihad sekaligus, yakni jihad di medan
perang dan jihad dalam pendidikan. Jihad di medan perang dibuk-tikannya
dengan keikutsertaannya dalam Perang Uhud dan Perang Khaibar. Ia
bertugas menyiapkan minum bagi para pejuang yang kehausan dan mereka yang
terluka.
Muslimah pemberani lainnya adalah
Rufaidah al-Anshariyah, seorang perintis dunia keperawatan Islam. Ketika
umat Muslim harus turun ke medan perang untuk membela agama Allah,
seperti Perang Badar, Uhud, Khandaq. dan Khaibar. dengan penuh
keberanian Rufaidah turun ke medan pertempuran.
Ia berada di garis belakang untuk
membantu tentara Islam yang terluka akibat perang. Rufaidah pun
mendirikan rumah sakit lapangan sehingga Rasulullah SAW memerintahkan
korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah. Selain itu, ia juga
menyebarkan ilmu yang dimilikinya. Begitulah para Muslimah membantu
pasukan tentara Muslim dalam Perang Khaibar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar