Inilah nasib para wanita dijaman
dahulu. Di Yunani, wanita hanya dianggap sebagai pemuas nafsu biologis
saja. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka memperjual belikan wanita
selayaknya hewan.
Hal yang sama juga terjadi di peradapan Arab Jahiliyyah kuno. Dalam Alquran surat Al-Nahl ayat 58 diceritakan bahwa ketika seorang ayah dikabari bahwa istrinya telah melahirkan anak perempuan, maka suaminya tersebut akan merah padam mukanya menahan marah merasa malu. Mereka lalu mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Mereka menganggap anak perempuan sebagai aib keluarga, manusia yang membebani, dan bukan manusia produktif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan keluarga dan masyarakat.
Hal yang sama juga terjadi di peradapan Arab Jahiliyyah kuno. Dalam Alquran surat Al-Nahl ayat 58 diceritakan bahwa ketika seorang ayah dikabari bahwa istrinya telah melahirkan anak perempuan, maka suaminya tersebut akan merah padam mukanya menahan marah merasa malu. Mereka lalu mengubur hidup-hidup bayi tersebut. Mereka menganggap anak perempuan sebagai aib keluarga, manusia yang membebani, dan bukan manusia produktif yang dapat bermanfaat bagi kehidupan keluarga dan masyarakat.
Nasib wanita dalam peradapan Romawi
bahkan lebih tragis, sebab di samping hanya dijadikan sebagai pemuas
nafsu, wanita juga tidak mempunyai hak apa-apa. Para laki- lakipun
berhak melakukan apa saja kepada para wanita seperti membunuh, menyiksa,
dan menjual mereka.
Ketika Islam datang, wanita akhirnya
termuliakan. Hal ini bahkan tertulis jelas dalam beberapa ayat suci
Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW. Keberadaan dan hak- hak wanita
akhirnya diakui.
Akhirnya, wanita mendapatkan hak yang
sama dengan laki- laki. Mereka tidak perlu repot- repot memperjuangkan
persamaan hak seperti yang banyak dilakukan wanita barat sekarang ini.
Wanita dalam islam diberikan wilayah tersendiri untuk berjuang. Dan
ketika wanita mantab untuk tetap berjuang di wilayah mereka, bukan
berarti wanita menjadi rendah dari pada laki- laki. Allah berfirman
dalam Al-Qur’an
, “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan
Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan “ (QS. An-Nahl : 97)
Bukti pemuliaan Islam kepada kaum wanita
lainnya adalah pengakuan Islam bahwa setiap orang baik laki-laki maupun
wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk berprestasi. Dalam Alquran
surat An-Nisa ayat 32, Allah berfirman “Bagi orang laki-laki
terdapat bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi perempuan pun ada
bagian dari apa yang mereka usahakan.”
Islampun juga memuliakan wanita untuk
urusan pernikahan, tidak boleh siapapun memaksakan kehendak kepada
mereka untuk menikah dengan laki- laki yang tidak mereka sukai.
Begitulah islam melindungi wanita. Karena wanita bukan hanya sebagai
obyek yang pantas dinikahkan atau dimiliki siapapun, tanpa keridoan
mereka sendiri.
Pemuliaan Islam terhadap para wanita juga terlihat jelas melalui Hadist Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda “Sesungguhnya orang yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik ahlaknya, dan paling ramah terhadap istrinya.”
Syariat Islam juga menggariskan bahwa
darah haid adalah darah kotor, tetapi wanita yang haid bukanlah makhluk
yang kotor. Demikian juga, masa berkabung yang dijalani seorang istri
tidaklah harus dengan cara mengasingkannya. Islam hanya membatasi tidak
boleh bersolek dan beraktivitas secara bebas. Hal ini jelas sangat
berbeda dengan budaya hindu kuno, dimana seorang istri harus rela di
bakar-hidup hidup, sebagai bukti kesetiaan terhadap sang suami. Dan
bahkan hal ini masih di praktekan oleh sebagian rakyat India sampai saat
ini.
Beberapa contoh diatas, adalah sedikit gambaran bahwa hanya islam yang akan memuliakan wanita.
Maka Lihatlah wahai wanita… Lihatlah
para musuh islam yang katanya mengusung kebebasan dan memerdekakan
wanita dengan doktrin versi mereka. Mungkin dalam pandangan manusia
mereka terlihat baik- baik saja, tapi pada kenyataannya pastilah hidup
mereka terlihat kacau. Betapa tidak, hal yang mereka ucapkan sebagai
pegangan dan pandangan hidup pun juga tidak jelas. Tentu sajalah, tidak
akan mungkin ada seorang manusia yang mampu menandingi patennya aturan
Allah yang maha dahsyat kemampuannya dalam mengatur hidup manusia. Maka
kasihanilah mereka. Karena sejatinya mereka seperti bersandar pada
sandaran yang sangat rapuh, yang ketika roboh bahkan bisa menimpa tubuh
mereka sendiri.
Lihatlah betapa agungnya islam
melindungi hak- hakmu. Saksikan pula betapa hanya dengan aturan islam,
kau akan lebih dihormati. Maka sungguh, wahai wanita…kenalilah islam
yang sebenar- benarnya. Pelajarilah islam dengan seutuhnya. Pandaikan
dirimu dengan mempelajari aturan yang telah diberikan oleh Allah.
Gunakan iman dan akalmu dan jangan hanya sekedar termakan fitnah manusia
yang berhati dengki dan ingin merusak kemuliaan islam.
Ketika kau menerima islam sepenuhnya
dalam hidupmu, dan menjauhkan egomu serta hanya berbakti dan patuh pada
satu tuhan yaitu Allah Subhanahu Wata’ala, maka disanalah hidupmu akan
mulia dan jauh dari musibah yang akan merendahkan kehormatanmu sendiri.
Jadi, sebenarnya tidak ada pilihan lain bagimu kecuali tunduk patuh
kepada islam, karena bukankah kau selalu ingin kehormatanmu tetap
terjaga dan suci?
(Syahidah/voa-islam.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar